Sabtu, 11 Desember 2010

cemaran logam berat

ARSEN
Mekanisme Kerja dalam Tubuh........

Arsen di alam berada dalam bentuk inorganik dan organik. Bentuk organik yang terakumulasi pada ikan dan kerang-kerangan, yaitu arsenobetaine dan arsenokolin, pada intinya adalah nontoksik. Bentuk inorganik, yaitu arsen trioksida dan arsenat/arsenit adalah yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Arsen dapat dengan mudah diabsorpsi, 40-60 persen jika terhirup dan kira-kira 95 persen jika tertelan. Arsen terdistribusi dan disimpan dalam semua jaringan dalam tubuh dan dimetabolisasi untuk dieleminasi melalui dua proses yang berurutan. Pertama adalah reaksi oksidasi/reduksi yaitu arsenat menjadi arsenit dan arsenit menjadi arsenat. Glutation diketahui membentuk kompleks dengan arsen dan memperantarai reduksi arsenat menjadi arsenit. Kompleks glutation ini dapat dieliminasi dalam empedu dan korelasi yang positif telah ditemukan antara glutation dan kandungan arsen dalam empedu. Arsen terdistribusi dan disimpan dalam semua jaringan dalam tubuh dan dimetabolisasi untuk dieleminasi melalui dua proses yang berurutan. Pertama adalah reaksi oksidasi/reduksi yaitu arsenat menjadi arsenit dan arsenit menjadi arsenat. Glutation diketahui membentuk kompleks dengan arsen dan memperantarai reduksi arsenat menjadi arsenit. Kompleks glutation ini dapat dieliminasi dalam empedu dan korelasi yang positif telah ditemukan antara glutation dan kandungan arsen dalam empedu.

Arsen inorganik berikatan dengan gugus sulfhidril dari protein, khususnya keratin, terdeposit pada kulit, rambut dan kuku. Pemaparan pada arsen inorganik telah dikaitkan dengan keratoris, karsinoma sel-sel skuamosa kulit, dan karsinoma sel basal. Selain itu dikaitkan juga dengan karsinoma hepatoseluler, angiosarkoma, sirosis, dan sklerosis hepatoportal.
Tahap kedua adalah metilasi, yang terjadi terutama dalam hati, memerlukan s-adenosymetionin (SAMe) dan mungkin donor metil lainnya (kolin, sistein, glutation, dan asam lipoat tereduksi) untuk menghasilkan asam monometilarsinik (MMA) dan asam dimetilarsinik (DMA). Baik MMA dan DMA ditemukan dalam urin manusia dan diperkirakan sebagai produk akhir dari metabolisme arsen. metilasi hanyalah satu cara untuk mentransformasi arsen dan bukannya mendetoksikasinya. Jaringan kulit dan paru-paru tidak mampu mengubah MMA menjadi DMA secara efisien seperti halnya jaringan lainnya dan tempat-tempat inilah adalah sisi spesifik kanker yang diinduksi oleh arsen. MMA dan DMA juga telah diperlihatkan membentuk kompleks dengan glutation (senyawa tripeptida – rantai dari tiga asam amino – yang terdiri dari sistein, glisin, dan asam glutamate ) dan protein sulfhidril lainnya sehingga menghasilkan inhibisi ensim dan kerusakan sel.
Glutation disebut sebagai master antioksidan. Sebagai hasil dari pengikatan logam berat pada glutation dan selanjutnya mengeliminasi glutation intraseluler, kadar glutation yang tereduksi menjadi rendah dalam beberapa tipe sel tertentu jika terpapar pada semua bentuk logam berat. Eritrosit dan jaringan ginjal ditemukan secara signifikan menurunkan kadar glutation tereduksi yang merupakan sumber utama proteksi oksidan. Kadar glutation kita dalam tubuh bergantung pada ketersediaan tiga asam amino tersebut di dalam tubuh. Tanpa glutation, antioksidan lain seperti vitamin C dan E tidak dapat bekerja dengan baik dalam melindungi tubuh melawan penyakit. Tempe, makanan tradisional kita menyediakan 36,4% kebutuhan riboflavin (vitamin B) sehari-hari dari 4 ons tempe. Riboflavin adalah kofaktor dalam regenerasi glutation dalam hati. Selain itu juga tempe mengandung asam-asam amino esensial yang dibutuhkan untuk mendukung pembetukan glutation dalam tubuh. asam amino lainnya yang dapat meningkatkan kadar glutation dalam tubuh adalah asparagus, brokoli, alpukat, bayam, telur mentah, bawang putih, daging mentah dan protein whey. Protein whey (dadih atau biangnya susu yaitu susu murni yang dipekatkan) yang tidak terdenaturasi adalah sumber utama sistin. asam amino lainnya yang dapat meningkatkan kadar glutation dalam tubuh adalah asparagus, brokoli, alpukat, bayam, telur mentah, bawang putih, daging mentah dan protein whey. Protein whey (dadih atau biangnya susu yaitu susu murni yang dipekatkan) yang tidak terdenaturasi adalah sumber utama sistin.
Merkuri, arsen dan beberapa logam berat lainnya menghasilkan hidroksil radikal yang sangat toksik akibat pecahnya hidrogen peroksida, yang selanjutnya menghabiskan simpanan glutation. Ada bukti bahwa habisnya glutation dapat menyebabkan kerusakan neurologis; kadar glutation yang rendah telah ditemukan pada penyakit Parkinson.
Glutation diperlihatkan mempunyai faktor signifikan dalam mobilisasi dan pengeluaran logam berat, khususnya merkuri, kadmium, dan arsen.
Dosis mematikan (lethal dose) arsen trioksida di dalam tubuh adalah 200-300 mg, sedangkan lethal dose arsen murni adalah 2 mg saja.
Terdapat beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa tubuh memiliki mekanisme tertentu untuk mengeluarkan kelebihan arsen. Pada hari pertama, tubuh akan mengeluarkan sekitar 28 persen arsen terserap melalui urin dan sekitar 2,5 persen melalui feses. Hal ini akan berlangsung secara simultan selama kira-kira sepuluh hari. Pada akhir hari
kesepuluh, kandungan arsen di dalam tubuh akan mendekati 0 persen. Kandungan arsen rata-rata pada urin orang normal adalah 0,0 - 0,06 mg/liter. Arsen yang terakumulasi di dalam tubuh, umumnya terdeposit pada rambut, kuku, kulit, dan hati. Kandungan normal arsen pada orang normal adalah maksimum 1 mikrogram per gram berat jaringan basah.
Kasus MUNIR : Kelebihan arsen di dalam tubuh umumnya akan menumpuk pada hati dan kantong empedu. Kanker hati terjadi jika penumpukan arsen menyebabkan degradasi lemak dan protein penyusun jaringan organ tersebut. Terpapar arsen dari udara terkontaminasi juga dapat menyebabkan pembentukan kanker kulit pada manusia. Oleh karena itu, arsen diduga kuat sebagai senyawa karsinogenik.
Dalam darah :Dalam darah terdapat zat arsen. Batas normal kandungannya kurang dari 0,1 mg/liter atau 0,1 mg/kg. Batas kandungan maksimal adalah 0,27 mg. Dalam darah Munir ditemukan konsentrasi arsen yang sangat tinggi yaitu 3,1 mg/liter.
Pada urin :Konsentrasi arsen pada urin kurang dari 0,3 mg/liter. Batas ambang maksimalnya adalah 2,5 mg/liter. Pada urine Munir didapati konsentrasi kandungan arsen 4,8 mg/liter.
Lambung: Kandungan arsen dalam tubuh manusia paling banyak terdapat di lambung. Batas normalnya 82,8 mg/liter. Seafood mengandung konsentrasi arsen yang tinggi. Batas maksimal arsen dalam lambung manusia adalah 83 mg/liter. 83 mg arsen setara dengan mengonsumsi 4 kg udang. Dalam lambung Munir terdapat 460 mg/lite.
Arsen dalam bentuk unsur bukanlah bahan yang toksik. Arsen yang merupakan racun adalah senyawa arsen (3). Arsen valensi 5 mudah diabsorbsi dalam saluran cerna, sementara yang bervalensi 3 bersifat lebih mudah larut dalam lemak (3). Senyawa arsen masuk kedalam tubuh melalui 3 cara, yaitu peroral, melalui kontak kulit yang luas dan perinhalasi melalui paru-paru (2,3).
Senyawa arsen yang paling sering digunakan untuk meracuni orang adalah As2O3 (asen tri-oksida). Arsen trioksida bersifat sitotoksik, karena menyebabkan efek racun pada protoplasma sel tubuh manusia. Racun arsen yang masuk ke dalam saluran cerna akan diserap secara sempurna di dalam usus dan masuk ke aliran darah dan disebar ke seluruh organ tubuh. Sebagai suatu racun protoplasmik arsen melakukan kerjanya melalui efek toksik ganda, yaitu :
1. Ia mempengaruhi respirasi sel dengan cara mengikat gugus sulfhidril (SH) pada dihidrolipoat, sehingga menghambat kerja enzim yang terkait dengan transfer energi, terutama pada piruvate dan succinate oxidative pathway, sehingga menimbulkan efek patologis yang reversibel. Efek toksik ini dikatakan reversible karena dapat dinetralisir dengan pemberian dithiol, 2,3, dimerkaptopropanol (dimercaprol, BritishAnti-Lewisite atau BAL) yang akan berkompetisi dengan arsen dalam mengikat gugus SH (2,3). Selain itu sebagian arsen juga menggantikan gugus fosfat sehingga terjadi gangguan oksidasi fosforilasi dalam tubuh (3)
2. Senyawa arsen mempunya tempat predileksi pada endotel pembuluh darah, khususnya di dearah splanknik dan menyebabkan paralisis kapiler, dilatasi dan peningkatan permeabilitas yang patologis. Pembuluh darah jantung yang terkena menyebabkan timbulnya petekie subepikardial dan subendokardial yang jelas serta ekstravasasi perdarahan. Efek lokal arsen pada kapiler menyebabkan serangkaian respons mulai dari kongesti, stasis serta trombosis sehingga menyebabkan nekrosis dan iskemia jaringan (2)
Didalam darah, arsen yang masuk akan mengikat globulin dalam darah. Dalam waktu 24 jam setelah dikonsumsi, arsen dapat ditemukan dalam konsentrasi tinggi di berbagai organ tubuh, seperti hati, ginjal, limpa, paru-paru serta saluran cerna, dimana arsen akan mengikat gugus syulfhidril dalam protein jaringan. Sebagian kecil dari arsen yang menembus blood brain barrier. Didalam tulang arsen menggantikan posisi fosfor, sehingga arsen dapat dideteksi didalam tulang setelah bertahun-tahun kemudian(3).
Sebagian arsen dibuang melalui urin dalam bentuk methylated arsenic dan sebagian lainnya ditimbun dalam kulit, kuku dan rambut. Fakta terakhir ini penting, karena setiap kali ada paparan arsen, maka menambah depot arsen di dalam kulit, kuku dan rambut. Dalam penyidikan kasus pembunuhan dengan menggunakan arsen, adanya peracunan kronis dan berulang dapat dilacak dengan melakukan pemeriksaan kadar arsen pada berbagai bagian (fragmen) potongan rambut dari pangkal sampai ke ujungnya (2,3).
Bentuk fisik senyawa arsen yang masuk ke dalam tubuh mempengaruhi efeknya pada tubuh. Menelan senyawa atau garam arsen dalam bentuk larutan lebih cepat penyerapannya dibandingkan penyerapan arsen dalam bentuk padat. Penyerapan senyawa arsen dalam bentuk padat halus lebih cepat dibandingkan bentuk padat kasar, sehingga gejala klinis yang terjadipun lebih berat juga. Secara umum efek arsen terhadap tubuh tergantung dari sifat fisik dan kimiawi racun, jumlah racun yang masuk, kecepatan absorpsi, serta kecepatan dan jumlah eliminasi, baik yang terjadi alamiah (melalui muntah dan diare) maupun buatan, misalnya akibat pengobatan (lavase) (2)
Arsen anorganik yang masuk ke tubuh wanita hamil dapat menembus sawar darah plasenta dan masuk ke tubuh janin. Pada keadaan ini pemberian obat BAL tampaknya aman, tetapi D-penicillamin tidak boleh diberikan karena bersifat teratogen pada janin(3

1 komentar:

nahtashatagg mengatakan...

El Yucateco Sauce Habanero Black Label Reserve Hot
El Yucateco Sauce Habanero Black Label Reserve Hot 구미 출장마사지 Sauces Bottle (12 Pack) - Small Axe 평택 출장안마 Specialty Foods. Open in a 순천 출장마사지 separate box and  Rating: 화성 출장안마 4.9 · ‎6 reviews · 춘천 출장샵 ‎$3.49 · ‎In stock